Kali ini saya akan membahas tentang perkembangan dan pemakaian bahasa Indonesia. Sebelumnya kita harus mengetahui definisi dari Bahasa itu sendiri. Bahasa merupakan cara manusia berkomunikasi antar sekelompok manuasia sehingga dapat mengerti satu sama lain. Dalam penggunaan bahasa awalnya pasti manusia kerepotan untuk membuat suatu tatanan bahasa, entah itu dari simbol, gerak tubuh sampai pengucapan kata – kata yang bermakna bagi manusia. Kerumitan itulah yang membuat bahasa selalu dipelajari dan didalami oleh manusia pada umumnya.
Kembali ke topik awal kita, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan oleh Indonesia. Walaupun banyak bahasa daerah di Indonesia, namun bahasa Indonesia merupakan pemersatu bangsa. Bila tidak ada bahasa Indonesia, bayangkan apa yang terjadi bila orang dari suku Batak dan suku Ambon berbicara dengan bahasa daerahnya masing – masing, pasti akan terjadi ketidakmengertian dan mungkin saja akan terjadi kesalahpahaman. Begitu pentingnya bahasa Indonesia sebenarnya harus kita sadari dari hal kecil seperti itu, maka kita harus menjaga dan melestarikan bahasa Indonesia dengan benar.
Dewasa ini, banyak bermunculan kata-kata “asing” yang merusak tatanan berbicara dan penulisan dalam bahasa Indonesia. Mulai dari munculnya bahasa “sms”, kemudian bahasa gaul yang muncul dari kalangan muda, dan yang terbaru munculnya bahasa “alay” yang memadukan angka dengan huruf yang membuat pusing yang membacanya. Saya akan memberikan contoh penyimpangan bahasa Indonesia.
1. Bahasa SMS, penggunaan bahasa ini mulai populer setelah menjamurnya handphone dikalangan remaja, contoh:
Km dah mkn blm. (kamu sudah makan?)
2. Bahasa gaul, yaitu munculnya derbagai istilah yang muncul dari percakapan antar kawula muda, contoh:
Duh, bt gue (maksudnya merasa bosan)
3. Bahasa alay, ini merupakan penyimpangan yang paling parah karena selain merusak tatanan bahasa, juga merusak mata, contoh:
H1 8oL3H kN4l4n (maksudnya boleh kita berkenalan?)
rUm4hNy4 d1 X (rumahnya dimana?, ini merupakan penyimpangan yang paling parah, x dianggap sebagai imbuhan –nya).
Seharusnya kita sebagai kalanagn muda bangsa Indonesia sebagai generasi penerus harus melestarikan bahasa Indonesia, bukan malah merusaknya dengan hal – hal seperti yang telah saya bahas di atas. Mungkin dalam waktu tertentu kita bisa menggunakan bahasa gaul tersebut, namun jangan juga dilupakan tentang bahasa formal agar kelak nantinya bahasa Indonesia tetap eksis dan lestari. Saya menyampaikan hal ini karena saya cukup prihatin dengan masa depan bahasa Indonesia. Seperti batik atau lainnya, bahasa Indonesia juga merupakan budaya milik Indonesia.
Banyak juga di negara – negara lain sudah mulai mempelajari bahasa Indonesia. Bangsa lain saja mau mempelajari bahasa Indonesia, kita seharusnya yang memiliki bahasa Indonesia harus menjaganya. Apalagi kini kita memasuki era globalisasi, bayangkan bila era globalisasi sudah benar-benar masuk ke Idonesia, banyak pekerja asing berdatangan, dan bahasa Inggris yang pasti sering digunakan. Bila kita masih seperti ini teru terhadap bahasa Indonesia, maka tidak mustahil nantinya bahasa Inggris lah yang menjadi bahasa nasional kita.
Pastinya kita tidak mau, kuncinya dari diri sendiri. Gunakan bahasa Indonesia sebaik mungkin.
bagus sekali
BalasHapus