Rabu, 14 Maret 2012

KORUPSI: Identitas Bangsa Indonesia


Korupsi, yang ada di benak kita semua bila berbicara korupsi tentulah mengarah ke pejabat pemerintahan Indonesia. Maklum setiap ada kasus korupsi pastilah melibatkan mereka semua, mulai dari kepala daerah, anggota DPR sampai pejabat teras banyak yang tersangkut korupsi. Fenomena tersebut bukanlah hal aneh di Indonesia, karena korupsi ini telah terjadi sejak lama dan penangananya sangat kurang.
Menengok ke negara lain, China contohnya, bila ada pejabat yang tertangkap korupsi, semua hartanya akan diambil, dan sang pelaku akan dijerat hukuman yang tidak tanggung-tanggung, hukuman gantung, atau dengan kata lain hukuman mati. Hukuman itu memang termasuk sangat berat dan tidak berperikemanusiaan, namun dengan hukum yang jelas dan berat seperti itulah yang membuat seseorang berfikir berkali-kali bila ingin melakukan tindakan korupsi.

Lain lagi di Indonesia, Koruptor yang tertangkap malah menjadi “artis dadakan”, hukumanya pun masih sangat ringan, ditambah mendapatkan remisi dan lain-lain, tidak jarang sang koruptor hukumanya lebih ringan daripada pencuri sendal jepit, dan setelah keluar “hotel”, mereka masih punya kekayaan yang disembunyikan. Sebenarnya apa yang terjadi di negara ini?
Jawabanya satu, sistem negara ini sudah bobrok, terjadi banyak celah yang bisa dimanfaatkan untuk hal-hal negatif seperti korupsi. Bayangkan, bagaimana jadinya bila sesorang yang menjadi anggota DPR, atau kepala daerah, atau pejabat kelas atas lainnya menggunakan uang untuk membeli jabatan mereka? Tentunya setelah mereka mendapatkan jabatan, yang diinginkannya adalah balik modal, bahkan keuntungan yang lebih besar daripada yang mereka keluarkan. Caranya ya korupsi dan korupsi. Aneh memang bila dipikir secara logis, mereka awal mulanya menginginkan kekuasaan untuk membantu kita, masyarakat kecil, namun yang terjadi akhirnya sangat berbeda.

Tentunya tidak perlu menyebut nama siapa sang koruptor-koruptor yang kita kenal, hanya akan memperjelas kebobrokan sistem di Indonesia. Sebenarnya tidak usah muluk-muluk untuk menanggulangi korupsi yang telah merajalela kini, tidak perlu dibentuk KPK lainnya bila ujung-ujungnya hukum tetap bisa dibeli, tidak perlu sampai hukuman mati bila akhirnya setelah setahun, hukumannya diremisi menjadi hanya setahun atau dua tahun.

Yang harus kita lakukan adalah satu, mulailah dari diri kita sendiri, ya dari dalam diri kita sendirilah sumbernya, bila pola pikir kita berubah dari yang selalu “mencari keuntungan” menjadi “untukmu Indonesia ku berkorban”, bila kita bisa tidak korupsi dari hal hal kecil semisalnya terlambat, atau hal yang lainnya pastilah Indonesia bisa berubah. Kita bisa meninggalkan semua hal-hal negatif dari pendahulu kita yang senang sekali dengan hal-hal buruknya, dengan diri kita sendiri tentunya, kita adalah Indonesia, dan akankah kalian menambah kebobrokan bangsa ini, atau kalian akan memperbaiki bangsa ini? Hindarilah korupsi dari dirimu sendiri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger